Selamat datang

selamat datang

Senin, 23 Desember 2013

Lampungku Sayang Kami Datang

Lampungku Sayang Kami Datang

Akhirnya setelah perjalanan yang sangat panjang dari mulai seleksi sampai suksesnya pengibaran 17 Agustus 2013 dengan formasi 8 dan new pasukan 45, kini tiba saatnya untuk penyegaran, apanya yang disegarkan? Mandi aja entar juga seger. Penyegaran adalah salah satu istilah yang biasa digunakan, dengan kata lain adalah jalan-jalan atau bisa dibilang refresing. Kita akan terbang tinggi mendaki gunung melewati lembah menyebrangi samudra dan terjun dari alam bebas, ah lebay! enggak kita hanya akan menyebrang ke pulau besar paling baratnya indonesia dan melewali selat sunda, tepatnya ke Provinsi Lampung dengan tujuan untuk bersilaturahmi dengan PASKIBRAKA Provinsi Lampung.

18-08-2013 07:00 WIB, kami meninggalkan walikota menuju Pelabuhan Merak, Banten. Kami naik bus BlueStar warnanya biru ada tipinya lohh, ah nora nih..* sudah abaikan. Saya duduk bersama Rini, di depan saya ada baki intern alias Maysha si Elang Cakra yang memiliki magic dan dihom alias Dita Homsjah, sedangkan di belakang ada Satria dan Aan, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Di perjalanan yang saya lakukan hanya makan terus tidur, bangun tidur makan lagi terus tidur lagi begitu pula yang dilakukan oleh teman sebelah saya Rini, gimana mau kurus coba kalo kerjaannya cuma makan tidur makan tidur?? Singkat cerita kami sampai di Pelabuhan Merak, rasanya berbeda saat bus mulai memasuki perut kapal, setelah parkir kami segera naik ke bagian atas kapal, ini adalah perdana saya naik kapal laut jadi sedikit kuatir. Tanpa buang buang waktu segera dikeluarkan alat yang sangat canggih dari abad 22 dengan ukuran mini yaitu kamera, terus foto.
 


Siger Lampung

Ternyata naik kapal laut luar biasa, walaupun lumayan lama karena harus menunggu selama ± 3 jam untuk sampai di Pelabuhan Provinsi Lampung. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur saja, ketika saya terbangun, tak terasa sudah hampir sampai di pelabuhan Prov. Lampung, itu terbukti karena kami telah melihat Siger Lampung, siger lampung adalah icon atau lambang dari Prov. Lampung, jika dilihat beda-beda tipis sama lambangnya kota Padang, Siger Lampung bentuknya seperti mahkota,



Sepanjang perjalanan menuju wisma atlet, kami melihat lambang itu di setiap pertokoan, setiap tepi dan tikungan jalan.
Saat matahari tepat berada di atas kepala alias tengari bolong *kata orang sunda, cacing-cacing di perut mulai berbunyi itu menandakan kami lafarr, seketika bus berbelok ke arah rumah makan padang, saatnya MAKAN SIANGG !. sekalian isoma juga. Setelah selesai kami kembali melanjutkan perjalanan.
Sekitar pukul 16.30 sampailah kami di tempat tujuan, segera turun dari bus dan mencari kamar masing-masing, saya di kamar 7 bersama, Rini, Dinan, Tia, Sarah, dan Dihom. Tiba di kamar segera kami meluruskan pinggang setelah lama dalam posisi duduk cantik&ganteng (putra), namun dihom memilih mandi lebih dulu, tia sibuk merapikan pakaian-pakaian dan stok amunisi – makanan -, sarah yang bingung dengan bawaannya sendiri “ kok bawaan gue banyak banget yaa ??“. kata sarah tidak percaya.
Agenda yang pertama adalah bertemu dengan Paskibraka Prov.Lampung dengan sedikit memberikan cinderamata berupa topi jepang, namun sebelumnya kami sempat memanjakan perut kami dengan pecel lele, ada juga yang lebih memilih pecel ayam, lengkap dengan sampal dan lalapan, MANTAPP.














Saat bertemu dengan teman-teman lampung, masih terasa canggung mungkin karena pertemuan pertama, mereka baik dan welcome sama kami. setelah selesai, kami menyempatkan untuk keliling-keliling mencuci mata melihat indahnya Prov. Lampung di malam hari, tak lama kami kembali ke wisma atlet, beristirahat mempersiapkan diri untuk acara esok hari.





Hari kedua di Provinsi yang terkenal dengan gajahnya yaitu Lampung, yang pertama untuk hari ini adalah bertemu secara lebih resmi dengan Paskibraka Prov. Lampung, jika semalam kami yang mendatangi mereka, hari ini mereka yang mendatangi kami. Kami dikumpulkan di dalam satu ruangan seperti aula, sebelum acaranya dimulai ada persembahan dari kami yang diwakilkan oleh via dan ichwan yang menyumbangkan suara mereka.


 setelah itu disusul juga oleh perwakilan Lampung yang juga ikut menyumbangkan suara.



2013

Tidak lama setelah itu tiba-tiba mereka izin pulang karena mendapat panggilan dari Gubernur Lampung. Padahal, mereka baru sampai, akhirnya kak fa’i mengajak kami bernyanyi dangdut dengan judul “terajana” untuk mencairkan suasana, kami bergoyang ria. Setelah satu lagu kami nyanyikan, tiba-tiba kami juga dipanggil langsung oleh Gubernur Lampung, itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami, karena bertemu jokowi saja belum pernah dan sekarang akan bertemu live dengan Gubernur Lampung.

Segera kami bergegas menuju kantor Gubernur Lampung, kami disambut dengan baik dan disediakan tempat, setelah menunggu cukup lama, dari mulai sambutan-sambutan, pemberian penghargaan terhadap pahlawan daerah, berfoto dengan Gubernur Lampung, dan lainnya. Akhirnya dipenghujung acara tiba waktunya makan siang, ada puding, es cendol, buah-buahan, serta masih banyak makanan-makanan enak lainnya.

Sepulangnya dari Kantor Gubernur Lampung kami kembali menuju wisma atlet bersama teman-teman dari Lampung, dan kembali ke dalam aula untuk melanjutkan acara yang tadi sempat terpotong, di penghujung acara teman-teman mpung memberi kami kenang-kenangan berupa gantungan kunci dengan pahatan kayu bergambar gajah.
Setelah selesai, kami berencana akan ke tempat rekreasi yaitu pantai pasir putih, tidak diduga ternyata teman-teman dari Lampung juga ikut bersama kami, setelah lama dalam perjalanan dan terjawab sudah rasa penasaran kami saat tiba di tempat.
Ada yang langsung berenang, ada  yang ganti baju, tapi ternyata kami di instruksikan untuk makan lebih dulu, disinilah kami mulai dekat dengan teman-teman Lampung.






Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, tepat pukul 17.00 kami meninggalkan pantai  pasir putih, dan sini pulalah titik terakhir perjumpaan kami dengan teman-teman Lampung, karena esok kami harus segera kembali ke Jakarta.
 
Teman - Teman Lampung + Dinan

Dalam perjalanan ke wisma atlet kami mampir ke toko-toko makanan, toko buah, kaos-kaos, dan souvenir. Keripik pisang coklat adalah makanan khas dari Lampung, ada juga yang seperti kerupuk yang ada sambalnya saya tidak tahu namanya apa, ada keripik yang pedes manis, ada juga yang ngeborong duren, beli kaos untuk adik, dan banyak belanjaan lainnya. Sampai kamar segera kami bersih-bersih setelah berenang. Kami kembali ke kamar masing-masing untuk bobo cantik(putri) & bobo ganteng (putra) setelah sepanjang hari beraktivitas.

Esokkan paginya kami sudah rapih, tas sudah di packing, kamar juga sudah dirapihkan, sebelum tas dimasukkan ke dalam bus kami sarapan with nasi goreng, telur ceplok, irisan timun&tomat, teh manis, roti tawar isi coklat. *Adduuhhh kenyang . Tapi tiba-tiba kami diserang oleh kawanan kera yang kelaparan, ternyata kata orang disitu memang susah biasa dan keranya tidak liar, para kera hanya minta makan saja. Akhirnya setelah beres semua kami otw pelabuhan Lampung untuk kembali menyebrang pulau dengan kapal laut. Entah kenapa saat kapal mulai menaikkan jangkarnya, kami merasa mual, ternyata rasa mual itu karena kapalnya kecil, berbeda dengan kapal saat kita berangkat, dan kapal ini juga lebih penuh dengan orang-orang, sehingga tidak bisa tidurrr.
Setelah 3 jam mengapung di atas kapal tibalah kami di daratan Pulau Jawa lebih tepatnya di Pelabuhan Merak, Banten. Hari ini kami juga berencana untuk bertemu dengan Paskibraka Prov. Banten, sebelumnya kami mengisi perut kami dulu, seperti biasa dengan masakan padang yang dapat menggoyang lidah ditambah dengan perut yang sudah keroncongan, ada nasi, ayam bakar, rendang, sayur daun singkong beserta kuah sayurnya dan yang tidak bisa dilupakan yaitu sambal ijo.
Selesai makan, kami memutar arah untuk bertemu dengan teman-teman Banten. Namun ternyata teman-teman Banten tidak ada karena mereka telah dipulangkan ke daerah mereka masing-masing, ada sedikit kekecewaan dari kami karena tidak dapat bertemu dengan teman-teman Banten, tapi yasudah tidak apa-apa mungkin pada kesempatan berikutnya. Di tengah perjalanan kami diberikan oleh-oleh berupa bandeng presto khas Banten.
Tidak di duga ternyata kami mampir lagi untuk membeli oleh-oleh, ada yang beli keripik pisang lagi, ada yang beli bakpia, dan banyak cemilan-cemilan lain yang tidak saya kenal namanya. Akhirnya Bus Bluestar dengan tipi segera melesat membawa kami menuju Ibu Kota DKI Jakarta tepatnya Jakarta Pusat.
Sampai disini perjalanan kami, tunggu kelanjutan kisah kami ke Kalimantan hingga menyebrang ke negeri kucing 























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Last Airbender - Aang