Selamat datang

selamat datang

Senin, 23 Desember 2013

Avatar The Legend of Aang

Elemen

Dahulu kala semua negara hidup dengan damai tapi semua berubah saat negara api menyerang, hanya Avatar ketua dari keempat elemen yang bisa menyelamatkann dunia. Beratus tahun berlalu aku dan kakakku menemukan Avatar baru bernama Aang. Meskipun kemampuannya belum sempurna tapi aku yakin Aang dapat menyelamatkan DUNIA.

Avatar Aang

Aang seorang pengendali udara terakhir, pernah terkubur dalam batu es selama seratus tahun, saat bertemu dengan katara Aang terlah berumur 112 tahun. Aang seorang anak yang terlihat biasa namun memilliki kemampuan yang luar biasa dan dialah Avatar Aang.
Aang harus bisa mengeasai keempat elemen sebelum Raja Api menguasai dunia. Itulah tugas Avatar untuk menjaga keseimbangan dunia.

Appa & Momo

Appa adalah bison terbang atau banteng terbang yang merupakan hewan peliharaan Aang, bahkan sudah menjadi temannya sendiri.
Sedangkan Momo hewan kecil dan terbang, saya juga kurang tau momo itu sejenis apa, mirip koala hanya saja memiliki telinga & ekor yang panjang dan terbang.

Katara

Katara seorang pengendali air dari suku air selatan sekaligus adik dari Shakka juga sebagai guru pengendali air pertama Aang, gadis cerdik ini memiliki kemampuan teknik penyembuhan yang langka karena tidak semua pengendali air dapat melalukannya. Bahkan sekarang Katara telah menciptakan pengendalian baru yaitu pengendali darah.

Shakka
Shakka juga dari suku air selatan namun ia tidak memiliki pengendalian. Meskipun terkadang Shakka terlihat bodoh, tapi jangan salah Shakka adalah pembuat strategi terbaik dalam setiap misi Aang. Shakka menyebut dirinya “ Pria dengan Bumerang “

Taph

Taph seorang gadis buta dengan pengendalian bumi yang menakjubkan, lahir dari keluarga bangsawan, namun taph memilih pergi bersama Aang untuk menjadi guru pengendali buminya. Meskipun buta Taph dapat berjalan dengan normal layaknya orang biasa, ia merasakan keadaan sekitarnya dengan cara meraba tanah denagn kakinya. Taph juga mampu menciptakan pengendalian baru yaitu pengendali metal atau logam semacam besi.
Zhuko


Zhuko lahir dari keluarga kerajaan, kenyataannya Zhuko adalah pewaris tahta ayahnya Raja Api Ozai, berarti Zhuko adalah seorang Pangeran. Namun ia ada konflik dengan ayahnya hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan bergabung bersama Avatar Aang untuk mengembalikan keseimbangan dunia sekaligus menjadi guru pengendali api untuk Aang.

Tim Avatar

Mereka adalah Tim Avatar.

Azula

Azula seorang putri dari kerajaan api sekaligus adik dari Zhuko, pengendalian Azula memang lebih baik dari pada Zhuko karena Azula telah menguasai pengendalian petir. Meskipun begitu Azula sangat jahat dan ingin menggantikan ayahnya menjadi Raja Api.

Raja Api Ozai

Raja Api Ozai adalah ayah dari Zhuko dan Azula, yang kelak akan melawan Avatar. Sekuat apapun Raja Api Ozai tetap saja yang baik pasti menang. Aang tidak tega jika harus membunuhnya jadi Aang mengalahkan Raja Api Ozai dengan cara mengambil pengendalian apinya untuk selama-lamanya. Jadi dia tidak bisa melukai orang lain lagi.

Old Friends


Belasan tahun berlalu setelah Aang mengalahkan Raja Api Ozai, akhirnya Aang menikah dengan Katara.


Nantikan kisah selanjutnya  “ AVATAR THE LEGEND OF KORRA “


Dengan tokoh baru.
New Friends


Lampungku Sayang Kami Datang

Lampungku Sayang Kami Datang

Akhirnya setelah perjalanan yang sangat panjang dari mulai seleksi sampai suksesnya pengibaran 17 Agustus 2013 dengan formasi 8 dan new pasukan 45, kini tiba saatnya untuk penyegaran, apanya yang disegarkan? Mandi aja entar juga seger. Penyegaran adalah salah satu istilah yang biasa digunakan, dengan kata lain adalah jalan-jalan atau bisa dibilang refresing. Kita akan terbang tinggi mendaki gunung melewati lembah menyebrangi samudra dan terjun dari alam bebas, ah lebay! enggak kita hanya akan menyebrang ke pulau besar paling baratnya indonesia dan melewali selat sunda, tepatnya ke Provinsi Lampung dengan tujuan untuk bersilaturahmi dengan PASKIBRAKA Provinsi Lampung.

18-08-2013 07:00 WIB, kami meninggalkan walikota menuju Pelabuhan Merak, Banten. Kami naik bus BlueStar warnanya biru ada tipinya lohh, ah nora nih..* sudah abaikan. Saya duduk bersama Rini, di depan saya ada baki intern alias Maysha si Elang Cakra yang memiliki magic dan dihom alias Dita Homsjah, sedangkan di belakang ada Satria dan Aan, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Di perjalanan yang saya lakukan hanya makan terus tidur, bangun tidur makan lagi terus tidur lagi begitu pula yang dilakukan oleh teman sebelah saya Rini, gimana mau kurus coba kalo kerjaannya cuma makan tidur makan tidur?? Singkat cerita kami sampai di Pelabuhan Merak, rasanya berbeda saat bus mulai memasuki perut kapal, setelah parkir kami segera naik ke bagian atas kapal, ini adalah perdana saya naik kapal laut jadi sedikit kuatir. Tanpa buang buang waktu segera dikeluarkan alat yang sangat canggih dari abad 22 dengan ukuran mini yaitu kamera, terus foto.
 


Siger Lampung

Ternyata naik kapal laut luar biasa, walaupun lumayan lama karena harus menunggu selama ± 3 jam untuk sampai di Pelabuhan Provinsi Lampung. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur saja, ketika saya terbangun, tak terasa sudah hampir sampai di pelabuhan Prov. Lampung, itu terbukti karena kami telah melihat Siger Lampung, siger lampung adalah icon atau lambang dari Prov. Lampung, jika dilihat beda-beda tipis sama lambangnya kota Padang, Siger Lampung bentuknya seperti mahkota,



Sepanjang perjalanan menuju wisma atlet, kami melihat lambang itu di setiap pertokoan, setiap tepi dan tikungan jalan.
Saat matahari tepat berada di atas kepala alias tengari bolong *kata orang sunda, cacing-cacing di perut mulai berbunyi itu menandakan kami lafarr, seketika bus berbelok ke arah rumah makan padang, saatnya MAKAN SIANGG !. sekalian isoma juga. Setelah selesai kami kembali melanjutkan perjalanan.
Sekitar pukul 16.30 sampailah kami di tempat tujuan, segera turun dari bus dan mencari kamar masing-masing, saya di kamar 7 bersama, Rini, Dinan, Tia, Sarah, dan Dihom. Tiba di kamar segera kami meluruskan pinggang setelah lama dalam posisi duduk cantik&ganteng (putra), namun dihom memilih mandi lebih dulu, tia sibuk merapikan pakaian-pakaian dan stok amunisi – makanan -, sarah yang bingung dengan bawaannya sendiri “ kok bawaan gue banyak banget yaa ??“. kata sarah tidak percaya.
Agenda yang pertama adalah bertemu dengan Paskibraka Prov.Lampung dengan sedikit memberikan cinderamata berupa topi jepang, namun sebelumnya kami sempat memanjakan perut kami dengan pecel lele, ada juga yang lebih memilih pecel ayam, lengkap dengan sampal dan lalapan, MANTAPP.














Saat bertemu dengan teman-teman lampung, masih terasa canggung mungkin karena pertemuan pertama, mereka baik dan welcome sama kami. setelah selesai, kami menyempatkan untuk keliling-keliling mencuci mata melihat indahnya Prov. Lampung di malam hari, tak lama kami kembali ke wisma atlet, beristirahat mempersiapkan diri untuk acara esok hari.





Hari kedua di Provinsi yang terkenal dengan gajahnya yaitu Lampung, yang pertama untuk hari ini adalah bertemu secara lebih resmi dengan Paskibraka Prov. Lampung, jika semalam kami yang mendatangi mereka, hari ini mereka yang mendatangi kami. Kami dikumpulkan di dalam satu ruangan seperti aula, sebelum acaranya dimulai ada persembahan dari kami yang diwakilkan oleh via dan ichwan yang menyumbangkan suara mereka.


 setelah itu disusul juga oleh perwakilan Lampung yang juga ikut menyumbangkan suara.



2013

Tidak lama setelah itu tiba-tiba mereka izin pulang karena mendapat panggilan dari Gubernur Lampung. Padahal, mereka baru sampai, akhirnya kak fa’i mengajak kami bernyanyi dangdut dengan judul “terajana” untuk mencairkan suasana, kami bergoyang ria. Setelah satu lagu kami nyanyikan, tiba-tiba kami juga dipanggil langsung oleh Gubernur Lampung, itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami, karena bertemu jokowi saja belum pernah dan sekarang akan bertemu live dengan Gubernur Lampung.

Segera kami bergegas menuju kantor Gubernur Lampung, kami disambut dengan baik dan disediakan tempat, setelah menunggu cukup lama, dari mulai sambutan-sambutan, pemberian penghargaan terhadap pahlawan daerah, berfoto dengan Gubernur Lampung, dan lainnya. Akhirnya dipenghujung acara tiba waktunya makan siang, ada puding, es cendol, buah-buahan, serta masih banyak makanan-makanan enak lainnya.

Sepulangnya dari Kantor Gubernur Lampung kami kembali menuju wisma atlet bersama teman-teman dari Lampung, dan kembali ke dalam aula untuk melanjutkan acara yang tadi sempat terpotong, di penghujung acara teman-teman mpung memberi kami kenang-kenangan berupa gantungan kunci dengan pahatan kayu bergambar gajah.
Setelah selesai, kami berencana akan ke tempat rekreasi yaitu pantai pasir putih, tidak diduga ternyata teman-teman dari Lampung juga ikut bersama kami, setelah lama dalam perjalanan dan terjawab sudah rasa penasaran kami saat tiba di tempat.
Ada yang langsung berenang, ada  yang ganti baju, tapi ternyata kami di instruksikan untuk makan lebih dulu, disinilah kami mulai dekat dengan teman-teman Lampung.






Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, tepat pukul 17.00 kami meninggalkan pantai  pasir putih, dan sini pulalah titik terakhir perjumpaan kami dengan teman-teman Lampung, karena esok kami harus segera kembali ke Jakarta.
 
Teman - Teman Lampung + Dinan

Dalam perjalanan ke wisma atlet kami mampir ke toko-toko makanan, toko buah, kaos-kaos, dan souvenir. Keripik pisang coklat adalah makanan khas dari Lampung, ada juga yang seperti kerupuk yang ada sambalnya saya tidak tahu namanya apa, ada keripik yang pedes manis, ada juga yang ngeborong duren, beli kaos untuk adik, dan banyak belanjaan lainnya. Sampai kamar segera kami bersih-bersih setelah berenang. Kami kembali ke kamar masing-masing untuk bobo cantik(putri) & bobo ganteng (putra) setelah sepanjang hari beraktivitas.

Esokkan paginya kami sudah rapih, tas sudah di packing, kamar juga sudah dirapihkan, sebelum tas dimasukkan ke dalam bus kami sarapan with nasi goreng, telur ceplok, irisan timun&tomat, teh manis, roti tawar isi coklat. *Adduuhhh kenyang . Tapi tiba-tiba kami diserang oleh kawanan kera yang kelaparan, ternyata kata orang disitu memang susah biasa dan keranya tidak liar, para kera hanya minta makan saja. Akhirnya setelah beres semua kami otw pelabuhan Lampung untuk kembali menyebrang pulau dengan kapal laut. Entah kenapa saat kapal mulai menaikkan jangkarnya, kami merasa mual, ternyata rasa mual itu karena kapalnya kecil, berbeda dengan kapal saat kita berangkat, dan kapal ini juga lebih penuh dengan orang-orang, sehingga tidak bisa tidurrr.
Setelah 3 jam mengapung di atas kapal tibalah kami di daratan Pulau Jawa lebih tepatnya di Pelabuhan Merak, Banten. Hari ini kami juga berencana untuk bertemu dengan Paskibraka Prov. Banten, sebelumnya kami mengisi perut kami dulu, seperti biasa dengan masakan padang yang dapat menggoyang lidah ditambah dengan perut yang sudah keroncongan, ada nasi, ayam bakar, rendang, sayur daun singkong beserta kuah sayurnya dan yang tidak bisa dilupakan yaitu sambal ijo.
Selesai makan, kami memutar arah untuk bertemu dengan teman-teman Banten. Namun ternyata teman-teman Banten tidak ada karena mereka telah dipulangkan ke daerah mereka masing-masing, ada sedikit kekecewaan dari kami karena tidak dapat bertemu dengan teman-teman Banten, tapi yasudah tidak apa-apa mungkin pada kesempatan berikutnya. Di tengah perjalanan kami diberikan oleh-oleh berupa bandeng presto khas Banten.
Tidak di duga ternyata kami mampir lagi untuk membeli oleh-oleh, ada yang beli keripik pisang lagi, ada yang beli bakpia, dan banyak cemilan-cemilan lain yang tidak saya kenal namanya. Akhirnya Bus Bluestar dengan tipi segera melesat membawa kami menuju Ibu Kota DKI Jakarta tepatnya Jakarta Pusat.
Sampai disini perjalanan kami, tunggu kelanjutan kisah kami ke Kalimantan hingga menyebrang ke negeri kucing 























PAJAKKU SAYANG PAJAKKU MALANG

Dalam menjalankan aktivitas, suatu negara memerlukan biaya. Secara garis besar, sumber pembiayaan negara diperoleh dari tiga hal, yaitu pajak, kekayaan alam, dan pinjaman luar negeri. Banyak ekonom yang percaya bahwa pembiayaan yang paling mudah dan murah adalah pajak.

Seperti yang kita ketahui, pajak merupakan urat nadi bangsa untuk memutar roda perekonomian di setiap negara. Termasuk Indonesia. Sayangnya, di negara kita masih ada masalah pajak yang sukar ditetaskan. Realita tersebut timbul karena adanya ketidaksiniergisan antara wajib pajak dan petugas perpajakan.

Sebagaimana yang terjadi pada kasus penggelapan dulu yang dilakukan GT dan DW. Berbagai cara telah mereka lakukan, salah satunya dengan melakukan penawaran saat wajib pajak akan membayar pajak. Misalnya, si X kerja di kantor pajak kemudian ada wajib pajak yang ingin membayar pajak tahunan sebesar Rp 200.000.000,00 pastinya pajak sebesar itu sangat membebani wajib pajak, nah disinilah praktek korupsi itu terjadi. Si X menawarkan wajib pajak yang bisa membuat wajib pajak hanya membayar Rp 150.000.000,00, tapi dengan syarat Rp 75.000.000,00 untuk pajak dan Rp 75.000.000,00-nya lagi untuk si X. Tanpa pikir panjang wajib pajak secara otomatis akan lebih memilih membayar Rp 150.000.000,00 karena lebih ringan daripada membayar Rp 200.000.000,00. Bila hal tersebut masih berkerak, akan dipastikan seperti bom atom yang sewaktu – waktu akan memuntahkan isinya. Hal itulah yang dapat meruntuhkan kepercayaan dan kesadaran wajib pajak akan esensi pajak. 

Secara maksimal pajak tidak dapat membiayai perekonomian secara utuh. Disebabkan banyaknya oknum pajak yang tidak memiliki hati nurani untuk berpikir demi kepentingan bangsa dan negara, melainkan hanya mementingkan kepentingan pribadi dengan memperkaya diri sendiri. Pajak yang seharusnya dipergunakan untuk membangun kesejahteraan bangsa telah di salah gunakan oleh mereka. Perbuatan seperti itulah yang akan merugikan dan mengkerdilkan moralitas bangsa. Karena itu perlu adanya revolusi birokrasi secara menyeluruh, tidak hanya dalam sistem perpajakan. Namun semua sektor yang terkait dalam pembangunan suatu negara. Jangan sampai prisip pajak “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat” berbalik 360° menjadi “dari rakyat, oleh rakyat, untuk penguasa”. 

Namun demikian, realita yang terjadi di lapangan sistem yang ada saat ini belum sempurna dan belum memadai. Seharusnya negara kita mempunyai sistem perpajakan yang baik atau bahkan mengadopsi dari Negara lain. Mekanisme perpajakan yang di anut Indonesia saat ini didasarkan pada self assessment system. Self assessment adalah suatu sistem yang menentukan bahwa rakyat yang telah memenuhi syarat sebagai wajib pajak secara otomatis harus menghitung dan menetapkan sendiri berapa besar utang pajaknya, menyetorkannya ke kas negara dan mempertanggung jawabkan perhitungan, penetapan, dan pembayaran pajak tersebut. Kemudian timbal balik manfaat kepada masyarakat hendaknya dapat dirasakan secara konkret. Demikian pula halnya dengan pengoptimalan fungsi pajak yang sebenarnya, yaitu :
1. Fungsi Budgetair ( anggaran )
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluarannya.
2. Fungsi Regulerend ( mengatur )
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. 

Guna menciptakan hal demikian, tak ada salahnya bila kita dapat mengadobsi sistem perpajakan di negara lainnya, semisal Malaysia. Negara yang masih serumpun dengan negara kita yaitu Malaysia. Pajak Malaysia secara garis besar undang – undang perpajakan Malaysia cukup lunak dan bersahabat baik dengan wajib pajak lokal maupun investor asing. Malaysia tidak mengenal pajak atas kekayaan, pajak atas tanah, pajak atas hadiah, dan pajak daerah. Semua kondisi tersebut memang sengaja dibuat untuk menciptakan sistem perpajakan yang mudah dan sederhana dalam administrasi dan pelaksanaannya. Suatu hal yang menarik di Malaysia, proses pembayaran pajak sudah serba elektronik yang merupakan manifestasi dari program e-government. Ini bisa diterapkan karena sistem administrasi penduduk yang bagus, yaitu nomor induk penduduk tinggal. Nomor induk penduduk tersebut mempunyai peran vital yang digunakan sebagai identity number untuk berbagai sistem administrasi warga negara seperti kartu tanda penduduk, pendidikan, pemilihan umum, passport, SIM, dan pajak.

Dalam sistem PPh Malaysia ( disebut cukai pendapatan ) terdapat perbedaan yang begitu mencolok dengan PPh Indonesia. Di Malaysia, pajak dapat dikreditkan dengan berbagai macam pengurangan pajak yang sebenarnya bukan merupakan pajak, seperti : 
1. Seluruh nilai yang dibayarkan untuk zakat, fitrah, dan kewajiban agama lainnya. 
2. Jumlah tertentu untuk pembelian komputer pribadi.
3. Biaya perawatan penyakit serius dan general check-up. 
4. Jumlah tertentu untuk pembelian alat olahraga.
5. Tambahan biaya untuk individu cacat. 
6. Jumlah tertentu untuk asuransi pendidikan anak, biaya pelajaran, biaya pembelian buku, jurnal, dan majalah.
7. Jumlah tertentu yang dibayarkan kepada pemerintah dalam rangka pengelolaan surat tenaga kerja dan izin kunjungan tenaga kerja asing, dan lain – lain.

Hal ini berbeda dengan ketentuan di Indonesia yang mengatur bahwa pajak hanya dapat dikreditkan dengan total pajak yang telah dibayarkan pada tahun berjalan. Dengan adanya berbagai pengurangan ini, terlihat bahwa pemerintah Malaysia sangat memperhatikan kebutuhan penduduknya dengan jelas. Pemerintah Malaysia memahami betul bahwa pendidikan – pendidikan anak, pembelian komputer pribadi, pembelian buku, bahkan jurnal dan majalah. Malaysia masih termasuk ASEAN, coba bila kita lihat sistem perpajakan dari benua lain, misalnya Australia. Sistem perpajakan di negara Australia, ditangani oleh dua departemen atau memiliki dua bagian fungsi yang berbeda yakni untuk fungsi kebijakan mengenai pajak ditangani oleh The Treasury dan fungsi administrasi ditangani oleh Australian Tax Office ( ATO ). Kebijakan perpajakan di Australian senantiasa dipantau dan di evaluasi setiap tahunnya oleh pemerintah. Sehingga, pemerintah Australia selalu mengamandemen UU perpajakannya setiap tahun, dengan demikian jika terjadi permasalahan dalam penerapannya dapat diselesaikan dan tidak berlarut-larut. Pemerintah Australia sudah menerpakan self assessment system dalam pemungutan pajak dan pemerintah hanya sekedar mengawasi saja. Dikarenakan sistem yang sudah dibangun secara teratur, maka wajib pajak kecil kemungkinannya untuk tidak “ngemplang” pajak atau tidak membayar pajak. Bila kita lihat lebih jauh ke Amerika. Negara Amerika membebankan pajak progresif pada pajak pendapatan individu, kemitraan, perusahaan, percaya, perkebunan. Sedangkan sistem UU perpajakan yang berlaku di Indonesia masih menganut tahun lalu, sehingga jika ada suatu permasalahan tentang pajak sulit untuk di tuntaskan. Sehingga mengakibatkan penduduk malas untuk membayar pajak. Ukuran yang dijadikan indaktor penilaian kinerja penerimaan pajak kita adalah tax buoyancy, yang merupakan perbandingan presentase perubahan penerimaan pajak terhadap presentase perubahan pendapatan nasional. Dengan kata lain, buoyancy adalah perubahan penerimaan pajak apabila PDB berubah 1%. Perbandingan antara negara menunjukan bahwa struktur pajak Indonesia memiliki penerimaan pajak (tax buoyancy yang rendah) dibandingkan beberapa negara lain.

Setelah melihat banyak perbedaan sistem perpajakan di setiap negara, mari kita adobsi disesuaikan dengan kondisi negara ini. Bahkan akan mempererat hubungan bilateral antar negara.

Dengan begitu muncul apatisme perpajakan dalam masyarakat dapat dicegah. Di lain pihak, masyarakat khususnya pembayaran pajak aktif perlu mengambil pilihan untuk terlibat aktif dalam perumusan RUU perpajakan, agar RUU perpajakan dan sistem perpajakan menjadi lebih baik, lebih memberikan harapan bagi masa depan bangsa Indonesia. Sebab pajak merupakan aspek yang krusial bagi pembangunan Indonesia yang lebih berkeadilan dan demokratis di masa depan. Oleh karena itu guna menyongsong masa depan perpajakan yang memenuhi harapan semua pihak yang dalam hal ini pemerintah dan masyarakat, maka tugas pemerintah ke depan dalam perpajakan adalah mengkondisikan agar partisipasi perpajakan masyarakat meningkat. Partisipasi akan muncul ketika peluang untuk itu tersedia dengan baik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kebijakan perpajakan.








DAFTAR PUSTAKA


Subiantoro, Andrey. Mengapa Kita Harus Bayar Pajak ?. Di unduh 16 April 2010. www.wordpress.com.

‘-----------, Repelita : Rencana Pembangunan Lima Tahun Keenam, Perum Percetakan Negara RI, Jakarta, 1998.

Widia, I Nyoman. Perpajakan Internasional. Di unduh 19 September 2007. www.wordpress.com.

Ikatan Mahasiswa Pajak-STAN. Mengintip Sistem Perpajakan Malaysia. Di unduh 19 April 2012. www.pajak-stan.com.

‘-----------, Perbandingan Sistem Perpajakan di Indonesia. Di unduh 15 Oktober 2011. http://kisahceritaku.blogspot.com.

Dr. Mardiasmo, MBA, Ak. 2002. Perpajakan (Edisi Revisi Tahun 2002). Yogyakarta: ANDI.








The Last Airbender - Aang